Penyakit Menular Seksual HIV/AIDS - Kesehatan Reproduksi


PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

HIV/AIDS

Disusun oleh : Syfa Nurakhiriyah Maulani

A.    Sejarah

AIDS pertama kali dilaporkan pada tanggal 5 Juni 1981, ketika Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat mencatat adanya Pneumonia pneumosistis (sekarang masih diklasifikasikan sebagai PCP tetapi diketahui disebabkan oleh Pneumocystis jirovecii) pada lima laki-laki homoseksual di Los Angeles. Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika Sub-Sahara. Banyak ahli berpendapat bahwa HIV masuk ke dalam tubuh manusia akibat kontak dengan primata lainnya, contohnya selama berburu atau pemotongan daging. Teori yang lebih kontroversial yang dikenal dengan nama hipotesis OPV AIDS, menyatakan bahwa epidemik AIDS dimulai pada akhir tahun 1950-an di Kongo Belgia sebagai akibat dari penelitian Hilary Koprowski terhadap vaksin polio. Namun, komunitas ilmiah umumnya berpendapat bahwa skenario tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti yang ada.



B.    Definisi HIV/AIDS
HIV (human immunodeficiency virus) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan penyakit AIDS.  Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Tanpa pengobatan, seorang dengan HIV bisa bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah terinfeksi, tergantung tipenya. Dengan kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun.



AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Akibat menurunnya kekebalan tubuh pada seseorang maka orang tersebut sangat mudah terkena penyakit seperti TBC, kandidiasis, berbagai radang pada kulit, paru, saluran pencernaan, otak dan kanker. Stadium AIDS membutuhkan pengobatan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh sehingga bisa sehat kembali.
C.  Jenis – Jenis Virus HIV
Dua jenis spesies HIV yang menginfeksi manusia adalah :
1. HIV-1
HIV-1 lebih mematikan dan lebih mudah masuk kedalam tubuh. HIV-1 adalah sumber dari mayoritas infeksi HIV di dunia.
2. HIV-2
HIV-2 sulit dimasukan dan kebanyakan berada di Afrika Barat. Baik HIV-1 dan HIV-2 berasal dari primata. Asal HIV-1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang ditemukan di Kamerun selatan. HIV-2 berasal dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon, dan Kamerun

D.  Tahapan Perkembangan Virus HIV menjadi AIDS

Pertama


HIV masuk ke dalam tubuh hingga terbentuk antibodi dalam darah.
Kedua
HIV mulai berkembang di dalam tubuh dan dapat terdeteksi keberadaanya.
Ketiga
Penderita dipastikan positif HIV dengan sistem kekebalan tubuh yang semakin menurun.
Akhir
AIDS dan berbagai penyakit lain infeksi oportunistis) bermunculan menyebabkan kondisi penderita semakin parah



E.  Cara Penularan HIV/AIDS
Virus HIV dapat menular melalui :
1.     Hubungan Seks
2.     Transfusi Darah yang terkontaminasi Virus HIV
3.     Penggunaan bersama jarum suntik yang sudah terkontaminasi.
4.     Penularan dari Ibu Hamil (Positif) kepada Janinnya.

F.   Cairan Yang dapat Menularkan HIV/AIDS
1.     Darah
2.     Air mani
3.     Air susu ibu (ASI﴿
4.     Cairan Vagina

G. Cairan Yang tidak menularkan HIV/AIDS
1.     Air Ludah/liur
2.     Feses
3.     Keringat
4.     Air mata

H.  Tanda Gejal Penyakit AIDS
1.     Keringat berlebihan di malam hari
2.     Menggigil atau demam lebih tinggi dari 100 F (38 C) selama beberapa minggu
3.     Batuk, karena seringnya terkena peradangan atau infeksi di tenggorokan.
4.     Sulit atau sakit saat menelan
5.     Sesak napas, bisa terjadi akibat pneumonia atau paru-paru basah yang sering disebabkan oleh mikoorganisme pneumocystic carinii.
6.     Diare kronis, maksudnya adalah menderita diare yang lama meskipun telah diobati namun tak kunjung sembuh.
7.     Bintik-bintik putih Persistent atau lesi yang tidak biasa di lidah atau di mulut (sariawan)
8.     Sakit kepala Kelelahan yang terus menerus
9.      Penglihatan kabur dan terdistorsi
10. Berat badan turun drastis
11. Ruam kulit atau benjolan


I.     Cara pencegahan Penyakit HIV/AIDS
1.     Pelajari bagaimana HIV menyebar
Pertama-tama, Anda harus mengerti dengan benar cara penyebaran HIV. Ada banyak informasi yang salah tentang penyebaran HIV, sehingga penting untuk mempelajarinya untuk melindungi diri Anda. HIV ditularkan saat darah, ASI, air mani atau cairan vagina yang terinfeksi terkena kontak langsung dengan luka di kulit atau selaput lendir yang terbuka (seperti mulut, hidung, vagina, rektum, bukaan penis). HIV dapat ditularkan melalui hubungan seks melalui vagina, oral atau anal, serta kontak antar darah dan kontak antar cairan tubuh. Hal ini berarti Anda dapat berciuman dengan aman (selama tidak ada luka atau sariawan, dan Anda tidak saling menyebabkan luka), bersentuhan, berpelukan, dan berinteraksi seperti biasanya secara aman dengan orang yang memiliki HIV.Jangan berasumsi bahwa seseorang yang tidak memiliki gejala pasti tidak memiliki HIV. Orang dapat memiliki HIV beberapa tahun sebelum memiliki AIDS, dan orang yang terinfeksi dapat menularkan virus.
2.     Hindari alkohol dan obat-obatan terlarang
Hal kedua yang perlu Anda lakukan adalah berhenti menggunakan alkohol dan obat-obatan. Zat-zat tersebut memengaruhi keputusan Anda dan membuat Anda cenderung mengambil keputusan yang buruk atau berada di situasi dimana Anda tidak memiliki kendali penuh untuk memegang keputusan. Obat-obatan tertentu, seperti obat via suntikan, juga dapat menyebabkan Anda terkena HIV dengan angka paparan yang lebih tinggi.
3.     Lakukan hubungan seks yang aman
Biasakan hubungan seks yang aman, yaitu dengan menggunakan kondom. Jika Anda melakukan seks dengan seseorang yang memiliki HIV, penting untuk melakukan hubungan seks yang aman dan pemeriksaan HIV secara rutin.Bicarakan dengan pasangan Anda mengenai sejarah seksual Anda berdua. Mengenal dan memahami benar tentang seluk beluk masing-masing sangat membantu Anda dan pasangan mencegah risiko penularan HIV. Anda dapat menggunakan kombinasi obat (tenofovir dan emtricitabine) setiap hari untuk mencegah infeksi HIV. Obat ini dapat menurunkan risiko terkena HIV. Namun, obat ini tergolong mahal dan Anda masih perlu untuk membiasakan hubungan seks yang aman untuk menjaga risiko tetap rendah.
4.     Jangan pernah berbagi jarum atau alat suntik
Jarum dan alat suntik dengan mudah membawa HIV dari satu orang ke orang lain. Jangan pernah menggunakan obat dengan jarum dan jarum yang bukan berasal dari dokter.
5.     Hindari menyentuh darah dan cairan tubuh orang lain
Anda tidak pernah tahu siapa yang memiliki HIV, karena tidak adanya stereotip dan mungkin mereka tidak menyadari dirinya terinfeksi, jadi hindari menyentuh darah orang lain sebisa mungkin dan hindari kontak langsung dengan cairan tubuh lain yang dapat menyebarkan HIV, terutama jika Anda memiliki luka terbuka di bagian manapun di tubuh Anda.
6.    Lakukan perawatan medis jika Anda hamil
Semua wanita hamil akan ditawarkan untuk melakukan tes darah untuk HIV sebagai bagian dari pemeriksaan kandungan. Jika tidak diatasi, HIV dapat diturunkan dari ibu hamil ke bayi selama kehamilan, persalinan, atau menyusui. Terapi HIV selama kehamilan mengurangi risiko ditularkannya HIV ke bayi.Melengkapi diri Anda dengan pengetahuan terhadap HIV merupakan cara terbaik untuk mencegah risiko penularan HIV dan membantu orang-orang sekitar Anda dengan proses pengobatan penyakit. Hal ini juga dapat membantu orang dengan HIV untuk hidup secara sehat dan aman.

J.     Langkah – langkah ABCDE  dalam mecegah HIV/AIDS

1.     Abstinence. Sudah jelas jika tidak ingin tertular maka jauhilah media penularnya. Hindari seks bebas juga pemakaian narkoba.
2.     Be faithful. Bagi yang sudah menikah, setialah pada pasangan! Jangan sekali-sekali berpikir untuk “jajan di luar” karena hal tersebut dapat meningkatkan risiko tertularnya HIV/AIDS dari sexual partner
3. Condom. Penggunaan kondom adalah upaya efektif dalam mencegah penularan HIV/AIDS. Penggunaan kondom dapat mencegah interaksi cairan kelamin sehingga penularan virus dapat diminimalisasi.
4.     Drug. Khusus untuk seorang wanita yang mengandung dan ternyata terkena HIV/AIDS, dapat diberikan obat khusus agar penyakit tersebut tidak menular kepada janinnya.
5.    Education. Pendidikan seksual sangat penting khususnya bagi para remaja agar mereka tidak terjerumus dalam kehidupan yang salah. Pengetahuan yang baik dapat mencegah remaja untuk bertindak tidak sepantasnya karena mereka tahu risiko yang sangat besar dari perbuatan mereka tersebut.


K . PEMERIKSAAN HIV/AIDS

Layanan pemeriksaan dan pendeteksian HIV dinamakan layanan VCT (Voluntary Counselling and Testing). Tidak semua fasilitas kesehatan dapat memberikan tes HIV/VCT ini. Tautan yang dapat anda Akses untuk mengetahui lembaga/tempat/faskes yang menyediakan layanan VCT dapat Anda baca di Sini dan Ini.Beberapa jenis Pemeriksaan untuk mendeteksi HIV antara lain:
·      Tes Standar untuk mendeteksi antibodi HIV, dalam waktu 1 - 6 bulan setelah terjadi paparan HIV
·      Tes Antibodi Cepat, hanya akan akurat setelah sebulan terjadinya pajanan terhadap virus HIV
·      Tes Antigen HIV ini dapat mendeteksi Antigen HIV 20 hari lebih cepat daripada tes Standar.




sumber  ; https://www.kompasiana.com/adityanurtantijo/abcde-dalam-pencegahan-hivaids_551afcaaa333111e21b65aa7 

https://mediskus.com/penyakit/gejala-hiv-aids 

http://jenis2-penyakit.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-penyakit-hiv-aids-gejala-pencegahan.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENSTRUASI - KESPRO

Makalah Kesehatan Reproduksi- Safe Motherhood

Hormon-hormon Reproduksi pada Pria dan Wanita